WORKSHOP Pembuatan KONTEN DAKWAH via MEDSOS bagi Penyuluh Agama Islam, Kemang kab.Malang
Acara ini dilaksanakan pada senin, 12 September 2020 di Aula Kemenag kabupaten Malang.
Jumlah peserta yg hadir pagi ini sebanyak 57 orang, terdiri atas PAGI, FKPAI, dan perwakilan PAH dari 33 Kecamatan di kabupaten Malang.
Bapak IRFAN Hakim, kasi Bimas Kemenag kab Malang, selaku ketua panitia dlam sambutannya mengawali dengan mengabsen PAIF karena selaku motor kepenyuluhan di kabupaten Malang.
Pak kasi Bimas, melihat WORKSHOP ini penting mengingat maraknya penggunaan medsos dewasa ini.
Mari kita hiasi, kita penuhi medsos kita dengan konten2 dakwah. Dan kita semestinya berada di lini depan terkait hal dakwah islamiyah ini. Mari kita bergiat Jihat bil online atau Jihad Medsos.
Adapun bapak Dr.H.Mustain,M.Ag, kepala kantor Kemenag kab Malang dalam sambutannya mengatakan Penyuluh itu minimal memenuhi 3 kemampuan
1. Luwes, enak dipandang, misalkan seorang wanita itu inner beauty, luwes pantas luar dalam.
2. Mampu dan mudah menyesuaikan diri, dari berbagai bidang. Misalkan ke acara tahlilan ya sarungan, datang ke kantor yg pantes, pakai sepatu, pakai kopyah yg bagus, supaya tidak diremehkan orang. Demikian juga dalam bicara, perhatikan yg orang orang yang dihadapi itu siapa. Termasuk diacara kampung misalkan acara Barik'an ya pakai bahasa campur2. Demikiamjuga daerah NU, Muhammadiyah.. ya ikuti sesuaikan.
3. Mampu, tafaqquh termasuk tafaqquh filyutubi, filfisbuki au fil intagrami aukama qola tafaqquh bilmedsos. Next session mampu dan faham medsos adalah prasyarat mutlak sebagai seorang PENYULUH AGAMA ISLAM.
Sampean ini PENYULUH, bukan Ustadz, bukan kyai dalam ranah ini.
So, kemampuan melek kebutuhan dan style atau trend di masyarakat harus faham dan menyesuaikannya.
4. Peka, sensitif..resposif. kalau tidak peka akan terlindas dan ketinggalan jaman. Lawan kata PEKA adalah PEKOK (kata ki Enthus).
Empat item ini untuk PAH, kalau PAIF ada 8 item.
PAIF harus benar benar menjadi tauladan yg baik, bagi PAH utamanya bagi masyarakat.
Secara umum, keberadaan Kemenag cq KUA beda dari sebelumnya, sudah bagus, KUA selalu ramai orang. Karena ada PAH yg standby, dan mengerjakan "tugasnya" di KUA.
Lewat workshop ini PAH harus tampil smart, dalam dakwah lewat medsos. Jangan asal share, tapi di ubah atau disesuaikan dengan tupoksinya.
Objek PAH ke depan, juga membuat video2 film pendek, narasi, poster yg menyejukkan bukan yg memanas manasi.
M.Munir, 12sep2020
Komentar
Posting Komentar